Page Nav

HIDE

Post/Page

Weather Location

News:

latest

Apa & bagaimana sih cara kerja dari Black Box (Kotak Hitam) Pesawat?

Sehubungan dengan ditemukannya kotak hitam dari pesawat air asia qz8501 jadi ane kasih sedikit pengetahuan tentang black box, yang sejatinya warnanya itu tidak hitam , tapi orange.

Kotak hitam atau black box adalah sekumpulan pe…


Sehubungan dengan ditemukannya kotak hitam dari pesawat air asia qz8501 jadi ane kasih sedikit pengetahuan tentang black box, yang sejatinya warnanya itu tidak hitam , tapi orange.

Kotak hitam atau black box adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi - umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.

Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam melainkan berwarna jingga (oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.

Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang diyakini merupakan bagian yang utuh ditemukan.

Mengenal Isi & Cara Kerja Kotak Hitam Pesawat

Namanya kotak hitam (black box). Tapi jangan membayangkan kotak itu berwarna hitam seperti namanya. Warnanya justru ngejreng, oranye. Ketika terjadi kecelakaan pesawat, kotak hitam menjadi benda yang paling dicari untuk mencari tahu penyebab celaka.
Begitu pula ketika pesawat Sukhoi Superjet 100 berakhir nahas. Pencarian kotak hitam pun menjadi prioritas selain evakuasi korban.

Penyelidikan akan membuka data yang terekam pada Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang dikenal dengan
sebutan kotak hitam ini. Kotak ini berisi data suara percakapan dalam kokpit.

Pita Magnetik

Menurut dokumen L-3 Communications, Wright Bersaudara selaku pengembang perdana pesawat juga memelopori penggunaan perangkat untuk merekam rotasi baling-baling.

Perang Dunia II meluaskan penggunaan perekam penerbangan. Sejak itu, media rekaman kotak hitam telah berkembang untuk merekam lebih banyak informasi tentang pesawat.

Meskipun banyak dari kotak hitam yang digunakan saat ini menggunakan pita megnetik, alat ini kali pertama diluncurkan sekitar 1960-an. Perusahaan penerbangan beralih ke papan memori solid pada 1990-an.

Tipe pita magnetik bekerja seperti alat perekam kaset yang populer dulu. Pita Mylar digulung kepala elektromagnetik yang kemudian meninggalkan data pada pita.

Kini produsen kotak hitam tidak lagi membuat tape recorder dengan pita magnetik. Pesawat telah bertransformasi ke teknologi penggerak zadat (solid-state).

Solid-State Drive

Menurut juru bicara produsen kotak hitam Honeywell, Ron Crotty, teknologi perekam penggerak zadat (solid-state) lebih bisa diandalkan dari pendahulunya, pita magnetik. Solid state menggunakan chip memori sehingga tidak ada bagian yang harus bergerak seperti putaran pita kaset. Tanpa bagian bergerak, perawatan lebih mudah. Risiko rusak saat kecelakaan pun menurun.

Data dari CVR dan FDR disimpan pada papan memori di bagian dalam unit memori tahan-benturan (CSMU). CSMU merupakan kompartemen silinder pada alat perekam. Papan memori berdiameter sekitar 4,45 cm dan tinggi 2,54 cm.

Papan memori ini memiliki kapasitas penyimpanan data digital yang dapat mengakomodasi data audio selama 2 jam untuk CVR dan 25 jam penerbangan untuk FDR.

Pesawat dilengkapi sensor yang mengumpulkan data. Sensor ini mendeteksi akselerasi, kecepatan di udara, ketinggian, temperatur luar, temperatur kabin beserta tekanannya, performa mesin, dan banyak lagi.

Perekam dengan pita magnetik bisa melacak 100 parameter, sementara perekam solid-state bisa melacak lebih dari 700 pada pesawat yang lebih besar.

Semua data yang dikumpulkan oleh sensor pesawat dikirim ke unit akuisisi data penerbangan (FDAU) di bagian depan pesawat.

Perangkat ini sering ditemukan di dalam perangkat elektronik di bawah kokpit. FDAU merupakan manajer menengah untuk keseluruhan proses perekaman data. Unit ini membawa informasi dari sensor dan mengirimnya ke kotak hitam.

Kedua kotak hitam didukung salah satu dari dua pembangkit listrik yang menarik daya dari mesin pesawat. Satu generator memiliki 28 volt sumber daya DC. Satu lagi 115 volt dan 400 Hz tenaga AC.

Menurut Direktur Teknik untuk perusahaan perekam penerbangan L-3 Communications, Frank Dolan seperti dilansir dari Howstuffworks.com,
itulah perlengkapan standar pasokan daya pesawat.


Tahan Bencana

Dalam berbagai kecelakaan pesawat, satu-satunya yang bisa bertahan hanya unit memori tahan-benturan (CSMU) dari perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit. Biasanya, sisa chasis perekam dan komponen bagian dalam sudah hancur.

CSMU merupakan silinder besar yang terpatri ke bagian data rekaman. Perangkat ini dirancang tahan panas ekstrem, hantaman keras, dan tekanan hingga berton-ton.

Menggunakan tiga lapisan bahan, CSMU dalam kotak hitam solid-state melindungi tumpukan papan memori yang menyimpan informasi digital. Berikut beberapa penghalang yang melindungi informasi berharga penerbangan:

Bungkus alumunium: ada lapisan aluminium di sekitar tumpukan kartu memori.

Isolasi suhu tinggi: material silika kering ini memiliki tebal 2,54 cm. Bahan ini mampu melindungi dari temperatur tinggi. Inilah yang membuat papan memori tetap aman hingga kebakaran setelah insiden.

Cangkang baja anti-karat: material tahan suhu tinggi ini berisi lapisan baja tahan karat setebal 0,64 cm. Titanium juga bisa digunakan untuk menjadi baju pelindung besi perangkat ini.

Menurut L3 Communications, teknologi kotak hitam akan mengalami peningkatan. Pengembangan yang telah dilaporkan akan mampu merekam video aktivitas di dalam pesawat.

Data yang Bisa Dibaca dari Black Box AirAsia

Black box AirAsia QZ8501 telah ditemukan. Apa saja data yang bisa diperoleh dari black box?

Ada dua jenis black box yang ditemukan, yaitu Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (VCR). FDR telah diangkat dari kedalaman 32 meter dan diserahkan ke KNKT. CVR ditemukan 20 meter dari FDR, saat ini masih berada di dasar laut.

Black box yang sejatinya berwarna oranye ini didesain antirusak, tahan air hingga selama dua bulan, tahan benturan, dan tahan panas hingga 1.000 derajat. Kalaupun rusak, biasanya hanya bagian luarnya, memori black box tetap dalam kondisi baik.


FDR merekam data teknis penerbangan. Durasi rekamnya 25-30 jam. Artinya, setelah 25-30 jam, data sebelumnya akan dihapus dan data baru direkam. Sementara CVR merekam data suara yang ada di pesawat. Durasi rekamnya 30 menit. Artinya, setelah 30 menit, data sebelumnya akan dihapus dan data baru direkam. CVR dan FDR ini akan hidup secara otomatis apabila mesin pesawat dihidupkan.

Baik FDR maupun CVR akan dibaca di Indonesia. KNKT telah memiliki alat untuk membaca kedua alat tersebut. Pembacaan akan dilakukan di laboratorium KNKT di Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.


Sumber tulisan dari berbagai sumber terpercaya, dari wikipedia, vivanews dll...

Tidak ada komentar