Page Nav

HIDE

Post/Page

Weather Location

News:

latest

[Jadi Linglung] Enam Siswa SMA Injak Alquran

Ini betul-betul tak mendidik. Hanya untuk mendapatkan pengakuan siswanya telah merokok di sekolah, oknum guru di SMAN 6 Seluma berinisial AA menantang 8 siswanya untuk berani menginjak kitab suci umat Islam Alquraan.
Gilanya, 6 …

Ini betul-betul tak mendidik. Hanya untuk mendapatkan pengakuan siswanya telah merokok di sekolah, oknum guru di SMAN 6 Seluma berinisial AA menantang 8 siswanya untuk berani menginjak kitab suci umat Islam Alquraan.

Gilanya, 6 dari 8 siswa sekolah tersebut untuk meyakinkan AA kalau mereka memang tak merokok nekat meladeni tantangan itu. Alhasil Alquran pun diinjak. Sontak kejadian demikian menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Seluma. Kontroversi ulah siswa dan guru yang membuat tantang demikian bermunculan, umumnya mengecam tindakan demikian. Apalagi ada orang tua siswa mengaku, usai menginjak Alquraan anaknya seperti orang yang hilang ingatan (linglung).

Data terhimpun RB, peristiwa siswa yang menginjak Alquraan itu berlangsung pada Kamis (22/8) lalu namun baru diketahui setelah ada siswa yang menceritakan kejadian ini ke orang tuannya. Kejadiannya bermula ketika 8 siswa kelas XI SMAN 6 Seluma, Desa Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja kepergok sekuriti sekolah, diduga merokok di dalam gudang sekolah.

Oleh sekuriti kedepalan siswa itu dilaporkan dan dibawa ke ruang guru. Dengan disaksikan guru lainnya, salah seorang guru berinisial AA menanyakan kepada 8 siswa itu terkait kebenaran laporan yang diterima dari sekuriti. Setelah didesak, ke 8 siswa tetap saja tidak mau mengakui perbuatan.
Tidak ada yang mengaku, sang guru pun membelikan rokok untuk diisap siswa tersebut sebagai hukuman. Dan menurutnya, hukuman itu biasa diterapkan bagi setiap siswa yang kedapatan merokok. Hanya saja sebelum diminta mengisap rokok yang telah dibelikan, siswa tersebut diperintahkan untuk membuka bajunya agar nanti ketika menjalani hukuman tidak terkena debu atau api rokok.

Namun yang diminta guru itu ditolak siswa, bahkan mereka tetap membantah telah merokok. Sampai akhirnya siswa tersebut mengeluarkan kata-kata siap bersumpah jika mereka benar-benar merokok. Bersumpah sebagai penegasan bahwa mereka tidak merokok, seperti apa yang telah dilaporkan ke guru.
Dikonfirmasi RB, AA membenarkan hal itu. “Saya tanya ada tidak merokok, tidak ada yang mengaku. Karena itu disediakan rokok supaya diisab mereka sebagai hukuman. Kita suruh merokok di lapangan. Tapi tetap juga tidak bersedia dan tetap tidak mau mengaku. Mereka tetap membantah seraya berkali-kali berusaha menyakinkan dengan mengatakan siap disumpah bahwa benar mereka tidak merokok,” terang AA.

Karena tidak juga mau mengaku sedangkan mereka sudah kepergok oleh sekuriti, AA pun menantang ke 8 siswa untuk menginjak Alquran jika memang benar mereka tidak merokok dan sebagai tanggapan atas kesiapan mereka bersumpah.
Dua siswa akhirnya mengaku bahwa mereka sudah merokok, sedangkan enam siswa lainnya tanpa disangka-sangka menerima tantangan guru untuk meyakinkan kalau mereka tak merokok. Akhirnya demi mempertahankan alasannya, keenam siswa nekat menginjak satu buah Alquran yang memang sudah ada di ruangan guru.

Awalnya permintaan AA sempat tidak disetujui oleh beberapa guru lainnya, karena dinilai terlalu berat sampai diminta untuk berani menginjak Alquran. Namun apa boleh buat, enam siswa tetap nekat dan akhirnya menginjak kitab suci umat Islam yang telah disiapkan itu.
“Silahkan sumpah menginjak Alquran. Tidak disangka mereka terima dan akhirnya terlanjur mereka menginjak Alquran. Sedangkan itu sebenarnya saya hanya menggertak siswa supaya mengaku. Tapi tidak disangka mereka berani menginjak Alquran itu,” terang AA yang tampak menyesal.
Singkatnya, usai kejadian itu, iswa setelah pulang sekolah menceritakan apa yang mereka alami dengan orang tua. Kontan saja ini mendapat protes keras dari orang tua siswa. Apalagi menurut pengakuan orang tua beberapa siswa, anaknya menunjukkan perubahan seperti orang agak linglung sejak kejadian menginjak Alquran.

“Kami sangat keberatan ulah guru itu. Kalau sekadar hukuman fisik tidak soal. Suruh saja lari dilapangan siang hari atau berjemur. Ini disuruh menginjak Al-quran, nanti kualat anak saya siapa yang mau tanggung jawab. Mending suruh saja mereka menginjak kepala saya ini dari pada Alquran,” protes Reli Asnawai, warga Padang Pelawi dan Helendri Atmaja warga Kayu Arang yang anak mereka dihukum menginjak Alquran.

Protes orang tua ini akhirnya dilaporkan ke Komite Sekolah. Pagi kemarin (27/8), wakil ketua komite sekolah Mastawi beserta beberapa anggota komite lainnya juga anggota Babinsa Kodim Seluma mendatangi SMAN 6 Seluma. Selain komite ingin mengklarifikasi kebenarannya juga untuk menengahi agar permasalahan tersebut tidak berkelanjutan menjadi masalah antara guru, sekolah dan orang tua siswa.
“Kita inginkan agar mereka ini damai, sehingga tidak berlarut-larut persoalan ini,” ujar Serda Tasrip yang juga bertindak selaku orang tua, karena anaknya ada yang sekolah di SMAN 6 Seluma.
Sementara itu, Kepala SMAN 6 Seluma, Drs. Sardiman Panjaitan menegaskan, bahwa apa yang dilakukan salah satu guru SMAN 6 Seluma hanya untuk mengertak saja agar siswa mengaku. Tapi tidak disangka siswa malah berani melakukan apa yang diminta. Selain itu dia juga menyebutkan kalau yang diinjak siswa itu bukanlah Alquraan melihat buku pelajaran yang berisi doa-doa bertuliskan Arab dan anak terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

“Sebenarnya tidak terbayang akan seperti itu. AA awalnya hanya menggertak saja, supaya siswa ngaku sudah merokok. Karena tidak mengaku, mereka diajak untuk bersumpah,” kata Sardiman.
Kendati demikian, Sardiman tetap menyayangkan tindakan anak buahnya itu. Pendekatan seperti itu menurutnya tidak diperbolehkan. Apalagi hal tersebut berkaitan dengan kitab suci. Ia mengaku sang guru itu telah ditegurnya secara lisan atas tindakannya.

Lanjut Sardiman, pihaknya sekarang mengupayakan agar permasalahan tersebut segera tuntas dan berakhir damai. Pihak sekolah beserta guru telah meminta maaf atas kejadian itu pada orang tua siswa. Hari Kamis, 29 Agustus 2013 akan digelar pertemuan kembali antara pihak sekolah, guru, komite dan orang tua siswa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Kamis besok pertemuan orang tua siswa. Bagaimana cara guru dan sekolah minta maaf ke orang tua. Kemarin itu guru dan wakil kepala sekolah sudah meminta maaf, cuma belum kepada seluruhnya. Kita menganggap ini sudah selesai, karena kita sudah meminta maaf,” sebutnya.

Terpisah Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemanag) Kabupaten Seluma, H Sipuan, S.Ag, MM sangat mengecam tindakan demikian kalau benar adanya. Ditegaskannya, kalau sengaja itu dilakukan (menginjak Alquraan) itu sama artinya telah menghina umat Islam. Alquran adalah kitab suci yang menjadi pegangan dan pendoman umat Islam yang bersumber dari Allah SWT. ‘’Tapi kita akan cross check dulu kebenaran informasi itu dengan turun langsung ke SMAN 6. Rencananya besok (hari ini). Siapa tahu bukan Alquraan. Kami harapkan warga Seluma, umat Islam di Seluma tak langsung mengambil kesimpulan sendiri atau mengambil tindakan sendiri, kami akan turun dulu melakukan pengecekan. Kalau benar itu Alquraan yang diinjak tentu sungguh kita sayangkan,’’ terang Sipuan. (hue)

sumber

1 komentar