Page Nav

HIDE

Post/Page

Weather Location

News:

latest

Buruh Tuduh Jokowi Cuma Bagus di TV, Dibelakang Main Duit Sama Pengusaha

Ada berita pengakuan serikat buruh yang menuduh Jokowi, gimana pendapat anda? seharusnya buruh kalo punya bukti langsung saja lapor ke KPK,, kalo memang benar-benar Jokowi main duit.
Usai didemo para sopir Metromini, Gubernur DK…




Ada berita pengakuan serikat buruh yang menuduh Jokowi, gimana pendapat anda? seharusnya buruh kalo punya bukti langsung saja lapor ke KPK,, kalo memang benar-benar Jokowi main duit.
Usai didemo para sopir Metromini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali didemo warga Jakarta. Kali ini, dari kalangan buruh yang menuntut kesejahteraan.

Dalam demo yang digelar di depan Gedung Balaikota, para buruh perusahaan farmasi ini menilai Jokowi tidak serius meningkatkan kesejahtareaan.

"Jokowi cuma bagus ngomong di TV. Di belakang main duit sama pengusaha," teriak seorang buruh, Heru, seperti dikutip merdeka, Jumat (30/8).

Menurutnya, Jokowi telah ingkar janji. Sebab, katanya pro rakyat tetapi tidak terbukti. "Katanya pro rakyat. Katanya mau kasih pelayanan yang bagus. Katanya mau sanksi pengusaha nakal yang enggak bayar gaji sesuai UMP. Mana buktinya?" ujarnya.

Ketua Serikat Pekerja Perusahaan Farmasi, Taufan Rahutomo meminta Jokowi berkoordinasi dengan wakilnya Basuki T Purnama untuk menegur Disnaker Jakarta Timur.

"Kita sudah dapat rekomendasi dari Pak Ahok. Tapi rekomendasi itu enggak digubris," katanya.
Taufan mengatakan rekomendasi itu berupa izin pembuatan serikat pekerja di perusahaannya. Sebab, sesuai amanat UU, perusahaan yang menaunginya tidak melaksanakan surat tersebut atas rekomendasi Ahok.

"Kita minta rekomendasi karena izin enggak keluar terus sampe sekarang. Dinas Tenaga Kerja, Jakarta Timur enggak pernah ada pejabatnya. Itu alasan staf menunda perizinan. Padahal kita juga sudah lampirkan rekomendasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi," jelasnya.
sumber : http://www.suaranews.com/2013/08/pengakuan-buruh-jokowi-cuma-bagus-di-tv.html

1 komentar