Page Nav

HIDE

Post/Page

Weather Location

News:

latest

World Muslimah Bukan Kontes Kecantikan?

World Muslimah merupakan ajang tahunan yang sudah tiga kali digelar. Yayasan World Muslimah selaku pihak penyelenggara bahkan mengklaim jumlah peserta yang mendaftar setiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2013 ini misalanya, ter…



World Muslimah merupakan ajang tahunan yang sudah tiga kali digelar. Yayasan World Muslimah selaku pihak penyelenggara bahkan mengklaim jumlah peserta yang mendaftar setiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2013 ini misalanya, tercatat ada 500 lebih pendaftar dari 11 negara.

Yayasan World Muslimah menjelaskan bahwa kontes ini bukanlah seperti kontes kecantikan yang sudah ada. Untuk bisa mengikuti kontes ini, kecantikan dan tinggi badan bukanlah persyaratan. Karena diajang kompetisi ini yang paling penting adalah peserta diwajibkan bisa membaca Alqur’an dan telah menggunakan busana muslimah dalam kesehariannya.

Beberapa aspek yang dinilai antara lain, kesalehan, pengetahuan agama dan pemahaman Alquran.

Menurut Eka Shanti – mantan penyiar TV Indonesia –yang juga CEO dan pendiri Yayasan Muslimah Dunia, ajang ini bertujuan untuk memberikan wadah sekaligus mengapresiasi remaja-remaja muslimah berprestasi diseluruh dunia yang selama ini tidak terakomodasi.

Lewat slogan yang diusung, yakni Sholihah, Smart, dan stylish, hasil yang diharapkan bukanlah mencetak ratu kecantikan, sebaliknya berupaya menginspirasi muslimah yang mempromosikan inner beauty, intelektualitas, spiritualitas sebagai gaya hidup modern.

Tahun depan World Muslimah akan diselenggarakan di Brunei Daarussalam dan ditargetkan akan diikuti oleh muslimah dari 60 negara.

Namun pandangan Andreas Harsono dari Human Rights Watch di Indonesia mengatakan bahwa “Miss World” maupun “Miss Muslimah” sebenarnya sama saja: keduanya merupakan kontes kecantikan dan tidak berbeda satu sama lain.

“Mereka – Miss World dan Miss Muslimah – bicara soal kecantikan perempuan, meskipun Miss Muslimah dikaitkan dengan Islam seperti mengenakan hijab dan sebagainya. Namun jika argumen yang sama digunakan terhadap mereka – yaitu menonjolkan seksualitas – tentu saja kontes Islami ini juga dapat disebut tidak-Islami. Ini jelas diskriminasi total terhadap apapun yang dinilai bukan Islam,” kata Andreas, sebagaimana dinukil VOA, Kamis lalu.

Andreas Harsono mengatakan menjaga penampilan Islami kini sedang meningkat, bahkan lebih dari 100 peraturan daerah mengharuskan perempuan mengenakan jilbab.
Di mana samanya kontes Miss World dengan Miss Muslimah. Yang menang aja raut mukanya seperti itu kok.

2 komentar

  1. lebih baik daripada miss world.. miss world di bali sdh dihadiahi gempa. hahaha

    BalasHapus
  2. MISS UNIVERSE 2013 yang dipagelarkan di Bali ternyata membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu tampil sebagai pemenang dalam ajang "Cultural Warfare" yang berskala internasional itu. Para kontestan berhasil dipersilahkan dengan hormat tidak lagi mengenakan "pakaian bikini", tapi justru dengan ceria berkenaan memperagakan beraneka pakaian tradisional Nusantara yang sopan. Mereka juga tampil menari bergaya tradisi Indonesia yang santun, kemudian khusyuk mengikuti ritus 'spiritual' dengan busana anggun. VIVA INDONESIA !!!
    .........................
    THE WORLD MUSLIMAH BEAUTY 2013 ternyata tidak memperagakan pakaian tradisional Nusantara, dan juga tidak menampilkan seni-budaya Bumi Pertiwi. PELANGI dan aneka bunga terkesan redup tidak mewarnai pagelaran internasional ini (Q.S. 49 Al Hujaraat 13).

    BalasHapus