Page Nav

HIDE

Post/Page

Weather Location

News:

latest

[Hati-hati] Sosis Memakai Pewarna RODHAMINE(B) dan Mengandung BORAX

Sebaiknya kurangi anda memilih dari warna yg begitu menyolok,karena di jakarta 13 dari 20 sample sosis menagandung pewarna RodaminB dan jg positif mengandung BORAX.

Ke 13 sample itu positif juga mengandun BORAX.
Rubahlah kebiasaan…

Sebaiknya kurangi anda memilih dari warna yg begitu menyolok,karena di jakarta 13 dari 20 sample sosis menagandung pewarna RodaminB dan jg positif mengandung BORAX.

Ke 13 sample itu positif juga mengandun BORAX.
Rubahlah kebiasaan dari memilih sosis yg hanya dilihat dari warna yg sangat memikat dan menyala.,bisa saja sosis tersebut mengandung Pewarna Sintetis ataupun Borax yg dapat menyebabkan KANKER

Ada pabrik lumayan besar dijakarta yang perhari bisa memproduksi 1,5 ton/hari , membuat 3 jenis sosis (babi,sapi,ayam) , pabrik tersebut menambahkan borax & pewarna merah terang pada sosis nya,lalu dibungkus dan direbus, dalam proses perebusan karyawan pabrik tersebut menambahkan pewarna sintetis.Wadah untuk memindahkan adonan tersebut terbilang jorok dan bahkan menjijikan, wadah untuk memindahkan adonan tdk dibedakan , jadinya 3 adonan dipindahkan melalui wadah tersebut, wadah itu juga tidak digantiganti dan tidak dicuci.yang lebih Jorok nya lagi yaitu para karyawan tidak memakai sarung tangan saat mengadoni adonan sosis.
ada pengakuan dari satu karyawan yaitu, ia sering memakan sosis buatanya yg mengandung zat zat berbahaya, karena ia tidak tahu kerugian dari memakan zat zat tersebut..

(3 dari 15 Sample sosis dijakarta : mengandung BORAX)
(2 dari 15 Sample sosis dijakarta : mengandung pewarna Rodhamine B)
(1 dari 15 Sample sosis dijakarta : mengandung pewarna Ponceau 4R , yang dapat menyebabkan KANKER HATI.

CARA MEMILIH SOSIS YANG TERBEBAS DARI BORAX & PEWARNA KAIN :
1. Beli sosis berwarna kecoklatan tdk berwarna merah nyala, dan pilih sosis yg memiliki urat/serat/poripori di dalamnya

CARA MENGOLAH SOSIS YANG BENAR :
1. Sosis sehari sebelum dimasak masukan ke lemari pendingin, dan jangan siram dgn air karena itu dapat menyebarkan bakteri-bakteri merugikan

BELI LAH SOSIS YANG :
1. Tercantum waktu produksi,bahan yang digunakan,tanggal kadaluwarsa,izin BPOM

sumber : Reportase Investigasi_TransTV

Berita lainyya dari sumber lain.

Ditemukan, Sosis Diduga Pakai Borak
Sidak makanan dan minuman (mamin) yang diduga membahayakan bila dikonsumsi, ternyata tak memberi efek jera kepada pedagang, distributor, maupun produsennya. Sebab sidak hanya sebatas seremonial, karena ada perintah dari BPOM saja.

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) tak bisa berbuat apa-apa, ketika menemukan mamin yang melanggar UU 8/1999 tentang perlindungan konsumen. Mamin yang melanggar juga tidak disita, pedagangnya hanya disarankan tidak menjualnya.

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kota Batu, Bambang Suyono mengatakan, ketidakberdayaan itu karena pihaknya masih mempersiapkan penyidik PNS Perlindungan Konsumen yang tinggal menunggu surat keputusan dari Menkumham.

"Kalau sudah ada surat Menkumham, nanti kami bisa menyita dan pelimpahan ke kejaksaan. Kalau sudah disita, barang tidak bisa dikembalikan dan akan diproses secara hukum. Kami sudah mempersiapkan dua orang, untuk PPNS itu,” kata Bambang saat sidak di Pasar Besar Batu, Rabu (31/7/2013).
Tahun ini, ujar Bambang, pihaknya hanya melaksanakan PP 58/2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Perlindungan Konsumen. Ketika mengetahui mamin diduga membahayakan diperjualbelikan, pihaknya hanya membina pedagangnya saja.

Dari sidak bersama dinas kesehatan, Bambang menemukan banyak mamin tak memiliki tanggal kadaluarsa, kemasan gula bocor, serta sosis buatan industry rumah tangga tak layak konsumsi. Sosis itu diduga mengandung borak dan zat pewarna tekstil. Ada juga bakso kotak, dan paha krispi.

Kepala Seksi Farmasi Mamin dan Alat Kesehatan Dinkes Kota Batu, Eny Musfirotun mengatakan, pembeli bisa melihat secara kasat mata mamin yang membahayakan manusia. Ia mencontohkan mie basah, yang biasanya mengandung borak. Ciri-cirinya mie berminyak, lengket, dan bau menyengat. "Untuk makanan mengandung pewarna tekstil, biasanya warna merah dan kuning. Warnanya di makanan tidak rata, biasanya ada bintil-bintil,” kata Eny.

Dari sidak sosis, Eny menduga menggunakan pewarna tekstil, dan borak. “Ini saya beli, nanti saya uji di laboratorium kesehatan di Surabaya,” ujarnya.
Pedagang Sosis, paha krispi, dan bakso kotak, Sumiati Sundari mengaku membeli barang dagangan itu dari Rungkut Surabaya dan Sidoarjo. “Kalau tidak boleh dijual ya tidak apa-apa, memang konsekuensinya itu,” ucapnya.

sumber beerita :tribunnews

Tidak ada komentar