Program makan gratis yang diajukan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu poin penting dalam kampanye Pilpres 2024. Program ini bertujuan menyediakan makan siang gratis dan bantuan gizi untuk anak-anak sekolah serta ibu hamil, dengan harapan dapat mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia.
Dukungan Masyarakat
Banyak masyarakat yang menyambut baik program ini, menganggapnya sebagai langkah nyata untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat. Dukungan datang dari kalangan yang melihat program ini sebagai solusi langsung terhadap masalah stunting yang masih tinggi di Indonesia. Misalnya, seorang warga bernama Ade menekankan bahwa program ini sangat bermanfaat karena semua orang membutuhkan makanan, sehingga dampaknya lebih luas dibandingkan program lain seperti internet gratis (Kompas Megapolitan).
Selain itu, pendukung program ini mencatat bahwa sejarah pemberian makan gratis di Indonesia sudah lama ada, seperti yang terjadi pada Program Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada akhir 1990-an. Program ini dianggap membantu kesejahteraan dan nutrisi anak-anak, serta memiliki potensi menciptakan lapangan kerja seperti yang telah terbukti di berbagai negara lain (Kompas Nasional).
Kritik dan Kekhawatiran
Namun, tidak sedikit pula yang mengkritisi program ini. Beberapa masyarakat mempertanyakan sumber pendanaan yang besar, yang diperkirakan mencapai Rp 400 triliun, dan efektivitas dari program ini dalam jangka panjang. Kritikus seperti Cucu, seorang ibu di Bekasi, lebih memilih agar dana tersebut dialokasikan untuk biaya pendidikan yang lebih penting bagi masa depan anak-anak (Kompas Megapolitan) (tirto.id).
Kritik lainnya datang dari kalangan politisi dan pengamat yang melihat program ini sebagai langkah populis yang lebih menekankan pada popularitas daripada solusi nyata. Mereka menyoroti bahwa program makan gratis saja tidak cukup untuk mengatasi masalah kompleks seperti stunting dan ketidaksetaraan sosial (tirto.id) (tirto.id).
Kesimpulan
Program makan gratis Prabowo-Gibran memang menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat dan pengamat. Di satu sisi, program ini dianggap sebagai solusi cepat dan langsung untuk mengatasi masalah pangan dan gizi. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa program ini mungkin tidak efektif atau berkelanjutan dalam jangka panjang. Masyarakat dan pengamat menantikan penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana program ini akan diimplementasikan dan dibiayai jika pasangan ini terpilih dalam Pilpres 2024.