Ada Modus Baru Kuras Isi ATM Tanpa PIN
Daftar Isi
Ditemukan kasus pencurian saldo ATM tanpa membutuhkan PIN untuk transaksi, ternyata ada beberapa Bank yang transaksi debet tanpa di mintai PIN. simak berita berikut, dan semoga kedepannya kita bisa lebih hati-hati dan waspada. :
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Nasabah perbankan harus mewaspadai modus kejahatan baru pembobolan rekening. Modus pencurian saldo rekening tersebut dilakukan pelaku dengan menyasar langsung nasabah di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang lokasinya sepi.
Ini sebagaimana yang dialami warga bernama Rina Eviana. Ia menjadi korban kejahatan baru pencurian saldo di rekening bank. Sebelum menguras habis isi rekening, pelaku melakukan trik penipuan dengan berpura pura kehilangan kartu ATM di gerai ATM tempat korban mengambil uang.
Evian, sapaan Rina Eviana, membeberkan bagaimana kronologi aksi kejahatan tersebut berlangsung. Mulanya, pada Jumat 6 September sekira pukul 19.00, ia mengambil uang di ATM BNI Gejayan, tepatnya ATM di depan ADEX Minimalis Living Jalan Gejayan nomor 35.
Seusai mengambil uang, tiba tiba di luar ATM ada seorang bapak bapak yang menyebut bahwa ATM miliknya tertinggal di mesin ATM seusai mengambil uang. Pria itu berperawakan pendek, gempal, mengenakan topi, kaos lengan pendek dan celana pendek bersepatu sporty.
Kepada korban, bapak-bapak itu menanyakan apakah korban melihat ada ATM yang tertinggal di dalam mesin ATM. "Saya jawab kalau saya tidak melihat atau menemukan ATM tertinggal di mesin ATM," ucap Evian.
Seperti tak yakin dengan jawaban korban, pria dengan ciri ciri kulit hitam usia sekira 40 an tahun itu lalu secara halus mengajak korban ikut mencari ATM miliknya, yang diklaim tertinggal di dalam ATM. "Pria itu mengajak saya ikut dia masuk kembali ke ATM seraya ngomong dik..sini dik, sambil mencari cari ATM," kata Evian.
Ia melanjutkan, pelaku seolah olah sibuk mencari ATM nya yang tertinggal. Karena tak ketemu, pelaku seperti tak puas dengan pencariannya dan jawaban Evian. Pelaku lantas meminta korban memperlihatkan ATM nya. "Coba lihat, ATM adik warna apa? Dia bilang begitu seolah olah tidak percaya kalau saya benar benar tidak melihat ATM nya," ungkap Evian.
Tanpa curiga dan lantaran tak mau dituding mengambil ATM pelaku, Evian pun mengeluarkan ATM-nya dari dompet. Pada saat ditunjukkan, pelaku tiba tiba mengambil ATM dari korban untuk diperiksa beberapa detik, lalu ATM itu dikembalikan.
ATM milik Evian merupakan jenis ATM BNI Master Card warna silver tanpa nama. Saat itu, korban mengaku tak menaruh curiga, sebab saat itu ia merasa ATM yang dikembalikan pelaku merupakan ATM miliknya.
"Saya pun keluar dari gerai ATM setelah bapak bapak itu minta maaf dan mengucapkan terima kasih," lanjutnya.
Evian pun meninggalkan ATM untuk pulang. Singkat kata, keesokan harinya atau Sabtu (7/9) sore, tanpa sengaja Evian mengecek saldo di rekeningnya melalui internet banking. Dan tanpa diduga, saldo di rekeningnya menunjukkan angka Rp 81.418. Padahal semula saat terakhir mengambil uang ATM di Gejayan tersebut, diperkirakan saldonya masih ada Rp 3 juta lebih. "Saya kaget dan langsung mengingat ingat kejadian di ATM malam itu," ucapnya.
Merasa curiga telah terjadi tindak penipuan dan pencurian rekening, ia membuka dompet dan mengecek ATM di dompet. Benar saja, ATM tersebut bukan miliknya, melainkan milik nasabah lain lantaran tanda tangan di belakang kartu bukan tanda tangan miliknya.
Ia pun langsung mengambil langkah menelepon pihak BNI untuk melacak transaksi dan pemilik kartu yang ia pegang. Menurut keterangan pihak BNI melalui call center 021-560046, saldo rekening miliknya telah digunakan untuk transaksi belanja di Alfamart dan Circle K Ambarrukmo dengan total transaksi Rp 3.170.000.
"ATM yang saya pegang juga ternyata milik nasabah lain bernama Riono kalau tidak salah, warga Bantul dan mungkin dia juga korban pelaku sebelumnya," bebernya.
Penggunaan ATM, sesuai ketentuan, semestinya harus memakai PIN. Termasuk kartu debet, ketentuannya juga harus menggunakan PIN, tidak cukup hanya tandatangan.
Arief Budi Santoso, Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) DIY mengatakan, ketentuan itu baru keluar pada awal 2013. Saat ini, ada dua jenis kartu, yaitu ATM yang harus menggunakan PIN untuk mengambil uang atau berbelanja, serta ada yang ketika berbelanja menggunakan kartu itu hanya membubuhkan tandatangan tanpa memakai PIN.
“Ketentuan Bank Indonesia (BI), ke depan semua harus memakai PIN enam digit,” kata Arief. Tapi proses ke arah sistem memakai PIN itu membutuhkan waktu. Pasalnya, ketentuannya baru keluar awal 2013. BI akan mengecek kembali mengenai hal ini, bagaimana penggunaan ATM yang dikeluarkan oleh semua bank, dari BNI, Mandiri, BCA, dan lainnya.
Sementara ini BI belum bisa memastikan ATM apa saja yang memakai PIN dan yang bisa tanpa PIN ketika digunakan untuk belanja. Mungkin salah-satunya kartu debet BNI Master Card, tapi akan kami cek lagi.
Nantinya, sesuai ketentuan setiap penggunaan semua ATM harus memakai PIN. Ini perlu kami sosialisasikan ke masyarakat melalui media. “BI bersedia dan akan undang untuk sosialisasi mengenai hal ini,” katanya lagi.
Arief melanjutkan, kalau memang ada kejadian penipuan dengan menukar kartu ATM, indikasinya korban tidak hanya satu, tapi banyak. “Kami akan cek lagi dan jangan sampai ada korban lain,” ujarnya.
Sepengetahuannya, semua kartu ATM yang digunakan untuk menarik uang tunai di ATM pasti memakai PIN. Kartu yang tanpa PIN adalah kartu debet ketika dipakai untuk belanja. Itu bisa tanpa PIN dan cukup tanda tangan.
Masyarakat harus waspada, begitu merasa kehilangan kartu ATM, segera minta bank memblokirnya.