Page Nav

HIDE

Post/Page

Weather Location

News:

latest

APEC, Agenda Amerika untuk Mengeruk Kekayaan Alam Indonesia?

simak kumpulan berita ini,
Aktivis Petisi 28, Haris Rusly menduga adanya agenda lain dari negara maju seperti Amerika dalam pertemuan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) di Bali tanggal 5 sampai 7 Oktober 2013 mendatang.

Ha…


simak kumpulan berita ini,
Aktivis Petisi 28, Haris Rusly menduga adanya agenda lain dari negara maju seperti Amerika dalam pertemuan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) di Bali tanggal 5 sampai 7 Oktober 2013 mendatang.

Haris mengatakan Amerika akan memanfaatkan pertemuan APEC tersebut untuk mengeruk sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia.

"Ada kesepakatan dibalilk layar. Amerika sedang mengincar Sumber Daya Alam Indonesia dengan memanfaatkan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia," ujar Haris kepada wartawan di Pondok Penus, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2013).

Menurut Haris, pertemuan APEC ini hanyalah akal-akalan negara Amerika saja, dengan menawarkan beberapa jasa-jasa yang ujung-ujungnya akan meminta imbalan atas jasa tersebut. "Mereka akan tawarkan jasa-jasa dengan beberapa imbalan," ungkapnya.

Dia menambahkan pertemuan APEC tersebut akan dimanfaatkan Presiden Amerika, Obama untuk memperpanjang kontrak PT. Freeport Indonesia. Ini akan membuat Indonesia semakin menderita. "APEC akan dipake Obama untuk teken perpanjangan PT Freeport selama 30 tahun di
tahap pertama dan 40 tahun di tahap kedua," pungkas Haris.
http://www.pesatnews.com/read/2013/09/22/35297/apec-cara-amerika-keruk-sda-indonesia


UPDATE :
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto di Jakarta, Selasa 23 April 2013, menjelaskan royalti Freeport Indonesia dalam kontrak karya tertulis sebesar empat persen tembaga, satu persen emas, dan satu persen perak.

"Dan kami setuju untuk menaikkan besaran royalti menjadi empat persen tembaga, 3,75 persen emas, dan 3,25 persen perak," kata Rozik saat ditemui di kantornya.

Dengan asumsi harga emas US$1.500-1.600 per ounce, maka pendapatan pemerintah dari royalti akan meningkat sekitar US$80 juta jika produksi sedang turun dan US$120 juta ketika dalam produksi normal.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/407506-freeport-naikkan-royalti--penerimaan-negara-naik-us-120-juta

Tidak ada komentar