[Ngakak] Demo Buruh Bubar Setelah Diberi Nasi Bungkus
Daftar Isi
Sebelumnya, di depan kantor Wali Kota Bandar Lampung, ratusan buruh yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Lampung (GRL) memaksa masuk untuk bertemu dengan Wali Kota.
"Kami ingin bertemu dengan Pak Wali Kota, dan kami ingin penerimaan kami tidak hanya perwakilan saja, tapi semua peserta aksi harus masuk bertemu dengan Wali Kota," kata salah satu pemandu aksi.
Ratusan buruh akhirnya diterima di ruang pertemuan oleh Herman HN. Satu per satu perwakilan menyampaikan aspirasinya. Salah satu aspirasi yang disampaikan adalah menuntut penyamaan standar upah layak sebesar Rp 3,7 juta.
"Angka tersebut sudah kami perhitungkan, sesuai dengan yang termaktub dalam 86 komponen survei KHL secara nasional," kata koordinator lapangan aksi GRL, Dedi Kurniawan.
Selain itu, mereka pun menuntut pencabutan sistem kontrak, seperti yang masih berlaku di PT PLN Wilayah Lampung. Dalam sistem kontrak tersebut, karyawan lepas PLN hanya menerima gaji Rp 700.000 per bulan.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung menyatakan keberatan untuk memenuhi permintaan upah buruh sebesar Rp 3,7 juta per bulan. "Kalau hanya Rp 1,5 juta saja mungkin saya bisa perjuangkan, tapi kalau Rp 3,7 juta disamakan dengan upah buruh di Jakarta, tentu sulit untuk dipenuhi," kata dia.
Herman meminta buruh mengajukan permintaan secara proporsional di masing-masing daerah, yang mana standar upah yang diajukan mampu dipenuhi pihak perusahaan.
"Tentu adik-adik tidak ingin perusahaan tempatnya bekerja tutup gara-gara tak sanggup memenuhi standar gaji yang diminta. Kalau perusahaan pada tutup, adik-adik juga yang rugi karena jadi pengangguran," ujar Herman.
http://regional.kompas.com/read/2013/10/28/1403568/Demo.Buruh.Bubar.Setelah.Diberi.Nasi.Bungkus